Pemerintah desa bersama warga masyarakat Desa Tegalroso menggelar acara bertajuk "Gebyar Muharam". Acara ini diadakan untuk memperingati tahun baru Islam 1445 H yang jatuh pada tanggal 7 Juli 2024 lalu. Terdapat beberapa rangkaian kegiatan dalam acara yang berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 14-16 Juli 2024.
Hari pertama pada pagi hari diadakan pawai Ta'aruf dengan menggunakan kendaraan bak terbuka mengelilingi tiga dusun yang diawali di Dusun Padureso, kemudian melewati Dusun Tegalwatu, dan berakhir di dusun Karangbendo. Kemudian dilanjutkan pengajian akbar dan pemberian santunan kepada anak yatim bersama warga masyarakat Desa Tegalroso pada siang harinya yang bertempat di Dusun Karangbendo. Pada malam harinya, tepatnya pukul 20.00 digelar sholawatan bersama Haji Alwi Ba'abud dari Purworejo dan diiringi Hadrah Wastabik dari Kedu, Temanggung. Sholawatan dan pengajian diikuti oleh masyarakat Desa Tegalroso baik tokoh desa, bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda hingga anak-anak. Tak hanya itu, para mahasiswa dari tim II KKN Undip juga turut hadir dalam acara ini.
Pada hari kedua dan ketiga dilanjutkan pentas kesenian tradisional. Sebanyak empat tarian ditampilkan di hari kedua, yaitu tarian idakep, warok bocah, topeng ireng, dan jaran kepang massal. Keempat tarian tersebut dibagi kedalam dua sesi. Tarian idakep dan warok ditampilkan pada sesi siang yaitu pukul 14.00, sedangkan tarian topeng ireng dan jaran kepang massal ditampilkan pada sesi kedua, yaitu pada pukul 20.00
Terdapat empat sanggar seni yang tampil pada acara kesenian yaitu wahyu turonggo budoyo, budaya rimba, konteng setyo budi, dan ngesthi budoyo. Dari keempat sanggar seni tersebut, dua diantaranya yaitu wahyu turonggo budoyo dan budaya rimba adalah sanggar seni asli dari Dusun Karangbendo, Desa Tegalroso sendiri.
Acara ini telah dipersiapkan secara keseluruhan, baik dari sholawatan hingga pentas seni selama satu bulan yang lalu oleh panitia. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Rokhmad Riyadi selaku kepala Dusun Karangbendo.
"Untuk persiapan latihan kurang lebih satu bulan. Dengan posisi anak-anak sudah bisa dulu, baru kemudian mengompakkan lalu menyerasikan" kata Pak Rochmad, pada Rabu (24/7/2024).
Kepanitiaan dalam acara ini dibagi dua, yaitu panitia desa dan panitia dusun. Panitia desa bertugas mempersiapkan acara dari hari pertama pada Minggu pagi hingga Malam atau saat sholawatan dan pengajian. Sedangkan panitia dusun bertugas mempersiapkan acara kesenian pada hari kedua dan hari ketiga.
"Untuk tingkat desa, dari pagi sampai acara Habiban itu sudah lepas. Disambung hari kedua dan hari ketigane yang kesenian itu sudah ada kepanitiaan sendiri khusus dusun" lanjut beliau.
Pak Rochmad berharap acara Gebyar Muharam ini tetap dilaksanakan setiap tahunnya agar terus memberikan santunan kepada anak yatim dan pengurus NU dapat berkumpul dari atas sampai ke bawah.
"Harapan kami untuk gebyar Muharam itu terus dilaksanakan setiap tahunnya karena itu progam bagus dan intinya memberikan santunan kepada anak-anak yatim. Dan juga istilahnya mengumpulkan para pengurus NU dari atas sampai bawah, otomatis dari acara ini bisa berkumpul" tutur beliau.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook